Keindahandipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. DiIndonesia banyak sekali bangunan candi, terutama di Pulau Jawa. Ada Candi peninggalan agama Hindu, adapula Candi peninggalan agama Budha. Candi peninggalan agama Budha diantaranya Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Borobudur. “Candi ialah bangunan-bangunan kuno dibuat dari batu.” (Poerwadarminta,1984:183). Sayamendekati Tongkonan tersebut dan membaca tulisan yang menjelaskan bahwa budaya Batak dan Toraja mirip dengan kebudayaan Dongson di lembah Vietnam.Banyak ahli sejarah berpendapat bahwa yang mengembangkan kebudayaan Dongson adalah bangsa Austronesia yang dahulu bermukim di kawasan Vietnam, yang terletak di sepanjang aliran Fast Money. 1. Hubungan antara keindahan dengan kebudayaan Pengertian Kebudayaan Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa, dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia. Secara detail pengertian kebudayaan adalah Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat. Secara hubungan jelas keindahan selalu hadir di setiap kebudayaan , begitu pula di dalam kebudayaan pasti mempunyai nilai nilai keindahan , sehingga keindahan dalam kebudayaan selalu terikat dan menyatu padu secara erat sehingga lahirlah kebudayaan yang terlihat indah. 2. Keindahan Dalam Kebudayaan Kebudayaan kontras dengan keindahan,karena didalam kebudayaan itu sendiri mengandung unsur-unsur estetis yang membuatnya terlihat mahal untuk dibudayakan. Keindahan dalam kebudayaan merupakan salah satu sifat manusia dalam karya cipta manusia. Didalam kebudayaan apapun pasti memiliki nilai keindahan , karena di dalamnya memiliki nilai estetika enak di pandang , dan didalamnya kebudayaan memiliki keindahan yang mewakili sifat-sifat dari keindahan tersebut. Suatu kebudayaan tidak akan berkembang tanpa adanya suatu keindahan yang tidak bisa dinikmati oleh mata. Jadi hubungan antara keindahan kerap kaitannya dengan keindahan,. kebudayaan sangat banyak jenisnya , ada yang mewakili nilai nilai Sosial , spiritual , perjuangan , mata pencaharian , kesenian , dan lain lain. dan biasanya orang – orang banyak melihat keindahan yang di tampilkan melalui kesenian dari kebudayaan tersebut , padahal dari jenis kebudayaan yang lain pun terdapat nilai – nilai keindahan di dalamnya. Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah. Serta kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa, dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia. 2. Hubungan antara Kebudayaan dan Peradaban Kebudayaan Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Peradaban Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat “kompleks” masyarakat yang mempraktikkan pertanian intensif; memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota. “Peradaban” dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya peradaban manusia atau peradaban global. Istilah peradaban sendiri sebenarnya lebih digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK. Dapat dikatakan bahwa suatu peradaban adalah suatu tatanan, kegiatan, dan cara hidup masyarakat yang terbentuk karena adanya suatu kebudayaan. PENGERTIAN SISTEM NILAI BUDAYA Pengertian Nilai Budaya Tylor dalam Imran Manan 1989;19 mengemukakan moral termasuk bagian dari kebudayaan, yaitu standar tentang baik dan buruk, benar dan salah, yang kesemuanya dalam konsep yang lebih besar termasuk ke dalam Nilai’. Hal ini di lihat dari aspek penyampaian pendidikan yang dikatakan bahwa pendidikan mencakup penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Nilai Budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup dalam masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga mengenai apa yang dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini menjado pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam bentuk abstrak tercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk pola perilaku anggota-anggota suatu masyarakat. Ada beberapa hal yang digunakan untuk menganalisa suatu Nilai dalam kebudayaan,diantara nya 1. Dasar-dasar pemilihan objek terhadap mana sebuah orientasi berlaku, yaitu apakah pemilihan ditentukan oleh keturunan ascription atau keberhasilan achievement. 2. Kepatutan atau ketak-patutan pemuasan kebutuhan melalui tindakan ekspresif dalam konteks tertentu, yaitu apakah pemuasan yang patut harus disarankan atas pertimbangan perasaan, affectivity atau netral perasaan affective neutrality. 3. Ruang lingkup perhatian dan kewajiban terhadap sebuah objek yaitu apakah perhatian harus jelas dan tegas untuk sesuatu specificity atau tidak jelas dan tegas, atau berbaur diffuseness. norma yang menguasai orientasi terhadap suatu objek yaitu apakah norma yang berlaku bersifat universal universlism atau normanya bersifat khusus particularism. 5. Relevan atau tidak relevannya kewajiban-kewajiban kolektif dalam konteks tertentu, yaitu apakah kewajiban-kewajiban didasarkan kepada orientasi kepentingan pribadi self-orientation atau kepentingan kolektif collective orientation. Spranger mengemukakan ada 6 nilai pokok dalam setiap kebudayaan, yaitu 1. Nilai teori yang menentukan identitas sesuatu. 2. Nilai ekonomi yang berupa utilitas atau kegunaan. 3. Nilai agama yang berbentuk das Heilige atau kekudusan. 4. Nilai seni yang menjelmakan expressiveness atau keekspresian. 5. Nilai kuasa atau politik. 6. Nilai solidaritas yang menjelma dalam cinta, persahabatan, gotong royong dan lain-lain. Keenam nilai ini masing-masing mempunyai logika, tujuan, norma-norma, maupun kenyataan masing-masing. A. Perubahan Sitem Nilai Budaya 1. Konsep Sistem Nilai Budaya Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar anggota masyarakat, dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi sikap mental, cara berfikir, dan tingkah laku mereka. System nilai budaya adalah hasil pengalaman hidup yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama, sehingga menjadi kebiasaan yang berpola. Sistem nilai budaya yang berpola merupakan gambaran sikap dan tingkah laku anggota masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat. 2. Alasan Perubahan Sistem Nilai Budaya. Ada beberapa alasan mengapa terjadi pergeseran dan perubahan tentang system nilai budaya menurut Munandar Sulaiman, antara lain; a. Jarak komunikasi antar etnis b. Pelaksanaan pembangunan c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Dampak Perubahan Sistem Nilai Budaya Apabila terjadi perubahan pada system nilai budaya maka akan terjadi juga perubahan sikap mental, pola pikir, dan pola tingkah laku anggota masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Aspek kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu manusiawi dan tidak manusiawi. Aspek kehidupan manusiawi diungkapkan sesuai dengan system nilai budaya sebagai pandanagan hidup, melalui sikap salaing menyayangi, melindungi, menghargai, dan lainnya yang dirasakan sebagai keindahan hidup. Sebaiknya aspek kehidupan tidak manusiawi diungkapkan melalui sikap dan perbuatan yang merugikan, menggelisahkan, dan menjadikan manusia menderita. Ungkapan berbagai aspek kehidupan akan dijabarkan menjadi beberapa tema pengkajian Ilmu Sosial Budaya Dasar. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pertentangan atau polemik pada dasarnya merupakan wujud atau representatif dari suatu dialektika olah pikiran. Perdebatan yang berkaitan dengan polemik kebudayaan mempunyai inti menyangkut masalah identitas sebagai bangsa sebagai wujud yang mewakili dialektika olah pikir berkaitan dengan nasib atau kondisi bangsa dan mengenai Indonesia di masa depan sudah terpantau adanya taraf kedewasaan serta kematangan dalam pertukaran argumentasi pemikiran. Pemikiran tentang politik kebudayaan dan identitas ke-Indonesiaan salah satunya berasal dari pemikiran seorang seniman dan sastrawan terkemuka, yaitu Sutan Takdir sekitaran tahun 1930 terdapat gagasan terkait identitas Indonesia sebagai sebuah bangsa yang masih sebatas impian semata, dimana terdapat suatu gagasan atau hasil olah pikir dari seorang Sutan Takdir Alisjahbana yang terdiri atas sebagai berikut. Berdasarkan pendapat dari Sutan Takdir dinyatakan bahwa masyarakat dan kebudayaan baru merupakan masyarakat dan kebudayaan Indonesia Raya, dimana yang tergambar dalam hati semua penduduk kepulauan atau Hindia Belanda utamanya yang menginginkan tempat yang layak bagi negeri dan bangsanya serta berdampingan dengan bangsa lain. Indonesia tentunya diartikan jelas terlepas dari semua bungkusan dan tambahan yang membuat kabur atau tidak jelas. Terdapat bentuk pengartian dari nama Indonesia yang sangat Indonesia menurut para ilmuwan digunakan untuk mencakup seluruh penduduk di suatu daerah yang membentang dari Pulau Formosa hingga Pantai Samudra Hindia serta dari Madagaskar hingga Papua Nugini. Definisi atau arti dari kata "Indonesia" dapat dikatakan sangat luas dan kabur. Pada dasarnya semua hal yang telah ada dan terjadi, dimana tentunya semuanya yang pernah ada dan terjadi di lingkungan Kepulauan Hindia Belanda telah diberi nama Indonesia. Hal tersebut memunculkan rasa kecemasan atau kekhawatiran dari Sutan Takdir tentang penyederhanaan makna dari kata Indonesia oleh orang Hindia Belanda pada waktu itu. Terdapat suatu gugatan yang diutarakan dengan mengatakan bahwa telah terjadi fenomena yang kurang tepat saat para tokoh yang hidup di masa lalu yang dapat diambil contoh misalnya, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Gajah Mada, Teuku Umar, dan yang lainnya dapat dianggap telah berjuang untuk Indonesia. Sutan Takdir memiliki pandangan bahwa para tokoh yang telah disebutkan tadi belum tentu berjuang untuk Indonesia dalam artian Indonesia yang telah menjadi cita-cita maupun yang telah dipahami oleh semua orang pada waktu itu yang tepatnya pada sekitaran tahun 1930. Terdapat suatu contoh yang dapat diambil misalnya, Tuanku Imam Bonjol berjuang hanya untuk Minangkabau, tetapi bukan mewakili Sumatera secara keseluruhan apalagi Indonesia. Sutan Takdir memiliki pandangan bahwa tidak ada fakta pendukung yang dapat meberikan jaminan dari masing-masing pejuang untuk dapat melakukan kerjasama dan tidak melakukan aksi menyerang diantara sesamanya karena apabila terdapat suatu kesempatan sangat dimungkinkan mereka akan saling menyerang. Adanya aktivitas pembangunan candi atau keindahan musik gamelan menurut Sutan Takdir belum dapat dibuktikan telah merepresentasikan kepada keindonesiaan. Sutan Takdir juga telah menulis buku Hang Tuah yang berdasarkan ukuran dimasa tahun 1930 dapat dinyatakan sebagai anti terhadap Indonesia karena ada bagian dari buku yang menghina suku dalam wilayah Kepulauan Hindia orang yang telah gegabah mengkaitkan setiap fenomena atau peristiwa sebagai aktivitas yang bersemangat keindonesiaan. Banyak juga orang menurut Sutan Takdir yang telah memasukkan beberapa hal yang tidak memiliki kaitan dengan perasaan keindonesiaan. Hal semacam ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan, maka pengertian Indonesia yang sesungguhnya menurut Sutan Takdir dianggap telah menjadi kabur dan cerai-berai. Banyak orang yang penasaran dan ingin memahami kata keindonesiaan atau Indonesia seperti apa yang telah menjadi cita-cita apabila pengertian kata Indonesia yang telah ada diragukan atau ditolaknya. Sutan Takdir Alisjahbana memiliki jawaban tersendiri mengenai semangat "keindonesiaan" itu merupakan salah satu hasil ciptaan generasi abad k- 20 yang juga sebagai perwujudan kebangkitan jiwa dan tenaga. Persoalan yang berkaitan dengan keindonesiaan menurut Sutan Takdir juga bukanlah keberlanjutan atau penerusan dari zaman sebelumnya. Terdapat suatu pernyataan yang datangnya dari Sutan Takdir dan sulit diterima oleh banyak orang tentang "Cap Indonesia" yang mandiri dan tidak memiliki hubungan atau pertalian dengan masa lampau. Upaya pelestarian peninggalan masa lalu mendapatkan tindakan pengabaian yang banyak dianggap sebagai wujud penghargaan warisan nenek moyang kemudian akan memunculkan tanggapan sebab yang tidak Takdir telah mengaitkan masa lalu dinyatakan telah membangkitkan perselisihan karena pada masa pra-Indonesia, bangsa yang tinggal di kepulauan Nusantara tidak pernah memiliki keinginan atau cita-cita dan pemiikiran bersatu serta berhubungan, sehingga tidak akan melahirkan kebudayaan dengan semangat tersebut. Kemauan bersatu yang mengandung semangat Indonesia dapat dianggap tidak memiliki urat akar pada masa lampau, tetapi sebaliknya memiliki tumpuan pada masa yang akan datang dengan harapan dapat berdampingan sejajar bersama bangsa lainnya di masa yang akan datang. Adanya keyakinan bahwa yang menjadi keinginan atau cita-cita tersebut hanya akan tercapai dengan persatuan dalam melakukan pekerjaan secara bersama. Terdapat juga tokoh yang bernama Sanusi Pane telah memberikan tanggapan kepada hasil pemikiran Sutan Takdir yang berkaitan dengan keindonesiaan. Sanusi Pane menulis artikel mengenai "Persatuan Indonesia" yang telah termuat dalam Suara Omoem edisi tanggal 4 September 1935. Pada tulisan tersebut terdapat ungkapan mengenai ketidaksetujuan apabila rasa keindonesiaan belum terdapat pada masa lampau. Sanusi Pane menyatakan bahwa pada masa lalu juga yang seperti zaman Majapahit atau zaman saat Diponegoro hidup dikatakan sudah ada istilah keindonesiaan, maka dengan argumen tersebut membuat pernyataan atau konsep dari Sutan Takdir tidak benar. Keindonesiaan dikatakan Sanusi Pane sudah ada, yaitu keindonesiaan dalam hal adat dan seni. Hanya saja bangsa Indonesia tersebut belum muncul. Sanusi Pane berpendapat bahwa orang Indonesia belum memiliki kesadaran mengenai kondisi yang menulis dalam artikel Sambungan Zaman yang telah mengarakan sorotnya kepada identitas Indonesia yang merupakan keberlanjutan dari masa yang sebelumnya. Ditegaskan juga bahwa kelanjutan itu ada serta tidak boleh dihilangkan dan perjalanan sejarah harus selalu dianggap ada. Manusia perlu sesekali menongok kepada masa yang lalu agar lebih memberikan arti pada masa yang sedang dialami dan untuk menyiapkan masa yang akan datang. Menururt Sanusi yang berguna bagi bangsa seharusnya dapat mengetahui jalannya sejarah dari dulu sampai masa kini. Pengetahuan tersebut membuat orang berusaha mengatur keadaan yang akan datang. Hanya pengetahuan tersebut yang membuat orang dapat memilih yang baik atau tidak bagi tanah air dan bangsanya dimasa depan. Terdapat pernyataan juga agar jangan mabuk kebudayaan kuno, tetapi juga jangan mabuk kebudayaan Barat. Perlu dipahami keduanya dan pilih yang baik dari keduanya agar dapat menggunakan secara baik di masa yang akan pernyataan yang berasal dari Poerbatjaraka membuat Sutan Takdir memberikan tanggapan pada dia bahwa dalam arti yang mutlak pada masa silam selalu memiliki hubungan dengan masa silam. Sejarah akan terus berlanjut dan sejarah merupakan perjalanan waktu yang tidak akan berhenti. Bentuk pemerintahan kuno telah tertutup, lenyap, dan tidak berlanjut, sehingga sejarah baru dimulai. berdasarkan arti tersebut dikatakan bahwa zaman pra-Indonesia tidak berlanjut dengan zaman Indonesia dan zaman pra-Indonesia sudah tertutup, sehingga saat ini dimulai zaman Indonesia. Kedua zaman terdapat perbedaan, dimana yang satu mengandung semangat Indonesia yang insaf dan sadar, namun yang lain tidak. Perbedaan itulah disadari bahwa perbedaan tentang kebudayaan dan sejarah bukan seperti perbedaan dalam matematika misalnya antara lingkaran dengan segitiga yang pasti jelas bedanya. Pada sisi yang lain zaman pra-Indonesia dengan zaman Indonesia memiliki bentuk peralihannya walaupun batas keduanya telah kabur. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Estetika itu sendiri adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Keindahan itu sendiri tidak bisa bisa dipisahkan oleh estetika karena sangat erat hubungan nya dengan karya seni , Estetika tidak bisa dijauhkan oleh kata-kata seni . Karena keindahan itu sendiri adalah sebuah sesuatu yang diagung-agungkan bagai sesuatu yang beharga ketika kita mempunyai sebuah keindahan kita pun sangat bangga terhadap keindahan yang kita miliki. Maka sebab itu Estetika sangat lah erat hubungan dengan sesuatu keindahan sebuah karya seni itu sendiri. A. Hakekat Keindahan Keindahan adalah susunlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan unity keselarasan harmony kesetangkupan symmetry keseimbangan balance dan pertentangan contrast. Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat. Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu 1. Keindahan dalam arti luas Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan 2. Keindahan dalam arti estetik murni Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya. 3. Keindahan dalam arti terbatas Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna. B. Estetis dan Estetika Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat estetis suatu objek. Objek telah estetika meliputi; – Rasa keindahan Sense of Beauty – Sifat keindahan Nature of Beauty – Norma keindahan Norms of Beauty – Cara menanggapi keindahan Way of Sensing Beauty – Cara memperbandingkannya Way of Comparing Beauty. > Keindahan dan Kebudayaan Kebudayaan adalah sebuah anugrah atau tradisi dan adat istiadat yang menjadi ciri khas suatu daerah , setiap negara atau pun daearah mempunyai suatu kebudayaan yang menjadi sorotan tersendiri . Maka sebab itu sangat lah hubungan nya sebuah keindahan dengan kebudayaan terlihat bila sebuah kebudayaan yang dipunyai suatu daerah tersebut dapat menjadi pemancing atau sorotan maka sebab itu keidahan di sebuah kebudayaan sangat lah erat hubungan nya . Dalam judul ini kebudayaan itu sendii mempunyai keindahan sendiri untuk menarik minat para wisatawan untuk datang ke daerah mereka. Kebudayaan itu sendiri harus selalu dilestarikan untuk menjaga keutuhan kebudayaan itu , supaya tetap utuh dari jaman ke jaman dan bisa terus dijaga supaya juga tidak terancam tenggelam dan punah hingga tidak dikenal oleh banyak orang seperti dulu kembali. > Keindahan dan Karya Cipta Keindahan berhubungan dengan sebuah karya cipta , contoh nya sebuah karya cipta tidak akan terlihat bagus tanpa keindahan yang ada di dalam nya , banyak karya cipta yang terlihat hanya sekedar bagus saja , Sebuah karya cipta amat erat hubungan nya dengan sebuah keindahan, karena keindahan sendiri menggambarkan sebuah karya cipta mendapat pencerahan tersendriri. Dalam sebuah karya cipta memerlukan keindahan yang amat menajubkan untuk terlihat bagus dimata para pengujung nya , ketika banyak orang ingin melihat sebuah karya cipta tersebut dapat terlihat kekaguman terpancar dari kedua mata mereka. Hubungan erat yang terjadi antara keindahan dan sebuah karya cipta menggambarkan bahwa sebuah karya butuh sebuah keindahan bila ingin terlihat menajubkan dan dikagumi banyak orang. Referensi

apa hubungan keindahan dengan kebudayaan